Pages

MATERIALISME DIALEKTIS dan MATERIALISME HISTORIS

MATERIALISME DIALEKTIS
Materialisme dialektika timbul dari perjuangan sosial yang hebat, yang muncul sebagai akibat dari Revolusi lndustri. Ide tersebut banyak kaitannya dengan Karl Marx (1818-1883) dan Freidrich Engels (1820-1895), dan telah menjadi filsafat resmi dari Rusia dan RRC; doktrin Marx dan Engels telah diberi tafsiran dan diperluas oleh Lenin, Stalin, Mao Tse Tung dan lain-lainnya.
Materialisme dialektik walaupun sangat menghormati sains dan menyatakan bahwa persepsi indrawi sains memberi kita pengetahuan yang riil, adalah suatu pendekatan dari segi politik dan sejarah dan bukan dari segi sains alam. Disitu ditekankan pandangan bahwa perkembangan sejarah dimana materi dalam bentuk organisasi ekonomi dalam masyarakat dianggap sebagai dasar. Dengan begitu maka dipakai istilah: materialisme sejarah dan determinisme ekonomi.
Untuk memahami materialisme dialektik, kita harus memahami dan menelusuri kembali ide-ide George Hegel (1770¬-1831). Hegel, seorang idealis yang pikirannya banyak mempengaruhi Marx, berpendapat bahwa alam ini adalah proses menggelarnya fikiran-fikiran. Disitu timbullah proses alam, sejarah manusia, organisme dan kelembagaan masyarakat. Bag; Hegel, materi adalah kurang riil dari pada jiwa, karena jiwa atau pikiran adalah esensi dari alam. Marx menolak idealisme Hegel ia membalikkan filsafat Hegel dan mengatakan bahwa materilah (dan bukan jiwa atau ide) yang pokok. Materi, yang khususnya diperlihatkan oleh organisasi ekonomi dari masyarakat serta cara-cara produksi, menentukan kelembagaan politik dan sosial dari masyarakat. Kemudian hal-hal tersebut mempengaruhi pemikiran, filsafat, etika dan agama.
Walaupun Karl Marx dan Freidrich Engels menolak idealisme Hegel, tetapi mereka menerima metodologi filsafatnya, hampir seluruhnya. Dunia menurut Hegel adalah selalu dalam proses perkembangan. Proses-proses perubahan tersebut bersifat dialektik, artinya, perubahan-perubahan itu berlangsung dengan melalui tahap afirmasi atau tesis, pengingkaran atau antitesis dan akhimya sampai pada integrasi atau Sintesa.
Salah satu contoh proses dialektika yang berasal dari Hegel misalnya, menyangkut tiga bentuk negara. Bentuk negara yang pertama ialah diktatur. disini masyarakat diatur dengan baik, tetapi warga negara tidak mempunyai kebebasan apapun juga (tesis). Keadaan ini menampilkan lawannya: anarki (antitesis). Dengan bentuk negara seperti ini para warga negara mempunyai kebebasan tanpa batas, tetapi hid up kemasyarakatan menjadi kacau. Tesis dan antitesis ini diperdamaikan dalam suatu sintesis, yaitu demokrasi konstitusional. Dalam bentuk negara yang ketiga ini dijamin dan dibatasi oIeh undang-undang dan kehidupan masyarakat berjalan dengan memuaskan.
Seperti semua Hegelian haluan kiri, Marx pun sangat mengagumi metode dialektika yang diintroduksikan Hegel kedalam filsafat Tetapi dialektika Hegel-katanya-berjalan pada kepalanya dan ia mau meletakkannya diatas kakinya. Maksudnya ialah bahwa pada Hegel dialektika ialah dialektika pada ide, dan ia mau menjadikannya dialektika materi. Untuk hegel dan dialektika pada umumnya, alam merupakan buah dart roh, tetapi bagi Marx dan Engels segala sesuatu yang bersifat rohani merupakan buah hasil materi dan bukan sebaliknya. Dengan demikian Marx dan Engels memihak pada usaha Feuerbach untuk mengganti idealisme dengan materialisme. Dengan menganut suatu materialisme yang bersifat dialektis, Marx dan Engels menolak materialisme abad ke-18 dan juga materialisme abad ke-19 yang kedua-duanya bersifat mekanistis. Menurut materialisme abad ke-18 tidak ada perbedaan prinsipil antara sebuah mesin dan makhluk hidup (termasuk manusia). Hanya dalam hal terakhir ini mekanisme adalah lebih pelik. Salah satu prinsip materialisme dialetik adalah perubahan dalam hal kualitas. ltu berarti bahwa kejadian pada taraf kuantitatif (misalnya pengintergrasian lebih rapat dari bagian-bagian materi) dapat menghasilkan sesuatu yang sama sekali baru. Dengan cara itulah kehidupanm berasal dart materi mati dan kesadaran manusiawi berasal dari kehidupan organis.
7. MATERIALISME HISTORIS
Produksi ditentukan oleh a1at A1at-alat itu adalah materi, yang dihasilkannya juga materi. Perkembangan sejarah adalah history (sejarah). History ditentukan oleh materi. Oleh karena itulah filsafat Marx disebut sebagai historis materialime. Manusia dapat menggunakan yang lain dart alam untuk keperluan-keperluannya. Ialah satu-satunya makhluk yang dapat mengganti kehidupannya, dan ikut mengganti sejarahnya. Tetapi pendorong untuk tindakan tidak terdapat dalam ide atau dalam keinginan seseorang atau dalam otaknya, akan tetapi pada pokoknya dalam proses produksi dan hubungan kelas masyarakat.
Pada tahun 1848 Karl Marx dan Freidrich Engels menerbitkan Manifesto Komunis, suatu dokumen yang banyak mempengaruhi gerakan revolusioner. Akhimya Karl Marx menerbitkan karyanya yang besar, Das Kapital, Jilid pertama terbit pada tahu 1867. Marx membentuk interpretasi ekonomi tentang sejarah, dan interpretasi tersebut telah berpengaruh kuat selama seratus tahun terakhir ini. Bagi Marx faktor ekonomi adalah faktor yang menentukan dalam perkembangan sejarah manusia. sejarah digambarkan sebagai pertempuran kelas, dimana alat-alat produksi, didistribusi dan pertukaran barang dalam struktur ekonomi dari masyarakat menyebabkan perubahan dalam hubungan kelas, dan ini semua mempengaruhi kebiasaan dalam tradisi politik, sosial, moral dan agama
Terdapat lima macam sistem produksi, empat macam telah muncul bergantian dalam masyarakat manusia. Sistem kelima diramalkan akan muncul pada hari esok yang dekat, dan sekarang sudah mulai terbentuk; (1) Sistem komunisme primitif, (2) Sistem produksi kuno yang didasarkan atas perbudakan, (3) Tingkatan dimana kelompok-kelompok feodal menguasasi penduduk-penduduk, (4) Timbullah sistem borjuis atau kapitalis dengan meningkatnya perdagangan, penciptaan dan pembagian pekerjaan, sistem pabrik menimbulkan industrialis kapitalis, yang memiliki dan mengontrol alat-alat produksi, (5) Masyarakat tanpa kelas atau komunisme murni.
Pikiran dasar materialisme historis adalah arah yang ditempuh sejarah sama sekali ditentukan atau dideterminasi oleh perkembangan sarana-sarana produksi yang materiil. Jika sebagai contoh kita memilih pengolahan tanah, maka perkembangan sarana produksi adalah; tugal, pacul, bajak, mesin. Biarpun sarana-sarana produksi merupakan buah hasil pekerjaan manusia, tetapi sejarah tidak tergantung pada kehendak manusia. Menurut pendapat Marx manusia memang mengadakan sejarahnya, tetapi ia tidak bebas dalam mengadakan sejarahnya. sebagaimana juga materi sendiri, sejarahpun dideterminasi secara dialektis bukan secara mekanistis.
Kemanakan arah perkembangan sejarah? Apakah titik akhir dari sejarah? Marx berkeyakinan bahwa sejarah manusia menuju ke suatu keadaan ekonomis tertentu, yaitu komunisme, dimana hak milik pribadi akan diganti dengan milik bersama. Perkembangan menuju fase sejarah ini bertangsung secara mutlak dan tidak mungkin dihindarkan. Tetapi manusia dapat mempercepat proses ini dengan menjadi lebih sadar dan dengan aksi-aksi revolusioner yang berdasar atas penyadaran itu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Keterasiangan & Emansipasi Manusia

Marx meletakkan dasar emasipasi atas keterasingan manusia pada tiga hal: Pertama, emansipasi atas keterasingan manusia Karl Marx berangkat dari kritik terhadap hukum negara Hegel. Hegel melukiskan masyarakat sebagai kacau balau, sebagai bellum omnium contra omnes (perang semua lawan semua) karena satu-satunya hukum batinnya adalah pemuasan kebutuhan individu-individu. Masyarakat semacam itu mesti menghancurkan diri sendiri karena semua anggota hanya mencari kepentingan egois mereka masing-masing. Oleh karena itu masyarakat tidak boleh dibiarkan begitu saja, tetapi harus ditampung oleh negara. Maka, Hegel menganggap negara sebagai realitas dan tujuan masyarakat yang sebenamya sedangkan keluarga dan masyarakat luas ini merupakan unsur-unsmya. Anggapan itu dikritik oleh Marx, pertama, Hegel memutar balikkan tatanan yang sebenarnya. Bukan negara sebagai subyek yang unsur-unsurnya adalah keluarga dan masyarakat luas, melainkan keluarga dan masyarakat luas adalah pengandaian-pengandaian negara. Dengan sarkasme tajam Marx menulis: "Logika ini bukan unuk membuktikan negara, melainkan negara dipakai sebagai bukti logika". Marx mengkritik bahwa masyarakat luas merupakan realitas yang terpisah dari negara. Masyarakat hidup dalam dunia skizofren: Dalam masyarakat luas ia hidup sebagai individu egois terisolasi, sedangkan hakikat sosialnya terpisah daripadanya dijadikan negara yang menghadapinya sebagai kekuatan represif. Manusia harus memecahkan hakikatnya, eksistensi negara sebagai pemerintah selesai tanpa anggota masyarakat, dan eksistensinya dalam masyarakat luas selesai tanpa negara". Marx mengkritik Hegel pada dua hal; (1) Bahwa ia memutar membalikkan subyek dan obyek: Hegel menyatakan negara sebagai subyek dan masyarakat sebagai obyek, padahal kenyataan adalah kebalikannya, (2) Hegel hendak mengatasi egoisme masyarakat melalui negara sebagai penertib, hal ini berarti bahwa kesosialan (anti-egoisme) tidak masuk kembali kedalam masyarakat, melainkan hanya dipaksakan dari luar kepadanya oleh negara; padahal yang perlu adalah mengembalikan kesosialan manusia sendiri.
Kedua, emansipasi atas keterasingan manusia Karl Marx berangkat dari kritik terhadap agama. Gagasan Karl Marx tentang kritik terhadap agama bertolak dari pemikiran Feurbach (1804-1872). Feurbach memandang Hegel sebagai puncak rasionalisme modern, tetapi dalam suasana semacam ini dominasi agama tetap mewamai kehidupan sehingga dunia materi khususnya "manusia" tidak ditempatkan pada martabat semestinya. Feurbach menggariskan filsafatnya dengan corak materialistis, tetapi nama yang lebih disukainya adalah filsafat organisme. Kecenderungan ini timbul karena Feurbach pun tidak setuju dengan paham materialisme kasar yang dikembangkan oleh penganut materialisme mekanis-menurut Marx materialisme Feurbach tetap vulgar karena manusia sehakikat dengan mesin. Pada bagian ini Marx menentang paham Feurbach, karena manusia tidak semata tergantung pada kondisi materi, tetapi pada kondisi sosial, yaitu hidup dalam masyarakat 'social being that it, the live of community". Disini Feurbach telah mengabaikan corak historis serta hubungan sosial manusia. Bagi Marx agama hanyalah pemyataan radikal manusia yang menjadi korban sistem ekonomi yang tidak manusiawi, manusia terasing secara sosial. Kritik agama bagi Marx, adalah sekunder. Yang seharusnya dikritik adalah keterasingan nyata manusia dalam masyarakat modem. "Kritik surga menjadi kritik bumi, kritik agama menjadi kritik hukum, kritik teologi menjadi kritik politik". Tuntutan emansipasi manusia berubah membawa Marx secara konsekuen ke kritik masyarakat
Ketiga, emansipasi dari keterasingan manusia Karl Marx berangkat dari kritik terhadap masyarakat kapitalisme. Terjadinya masyatakat borjuis erat kaitannya dengan kapitalisme. Hakekat masyarakat borjuis adalah uang, "pelacur umum, makcomblangnya orang-orang dan bangsa-bangsa". Uang menjadikan manusia menjadi budak, yang tergantung, yang ditentukan dari luar. la menjadi komoditi. Emansipasi berarti penghapusan masyarakat seperti itu. Oleh karena itu masyakat kapitalis berdasarkan hak milik pribadi atas alat-alat produksi, emansipasi menurut Karl Marx hanya dapat tercapai kalau hak milik pribadi itu dihapus. Marx menggambarkan dehumanisasi ini terjadi dibawah sistem produksi kapitalis dengan sebulan "keterasingan" (Etfremdung). Bahwa emansipasi manusia itu perlu diusahakan dan tercapai apabila manusia dapat mewujudkan diri secara bebas dari heteronomi, secara sosial, bebas dari kepentingan, secara produktif. Hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalistik bersifat eksploitatif.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Keterasiangan & Emansipasi Manusia

Marx meletakkan dasar emasipasi atas keterasingan manusia pada tiga hal: Pertama, emansipasi atas keterasingan manusia Karl Marx berangkat dari kritik terhadap hukum negara Hegel. Hegel melukiskan masyarakat sebagai kacau balau, sebagai bellum omnium contra omnes (perang semua lawan semua) karena satu-satunya hukum batinnya adalah pemuasan kebutuhan individu-individu. Masyarakat semacam itu mesti menghancurkan diri sendiri karena semua anggota hanya mencari kepentingan egois mereka masing-masing. Oleh karena itu masyarakat tidak boleh dibiarkan begitu saja, tetapi harus ditampung oleh negara. Maka, Hegel menganggap negara sebagai realitas dan tujuan masyarakat yang sebenamya sedangkan keluarga dan masyarakat luas ini merupakan unsur-unsmya. Anggapan itu dikritik oleh Marx, pertama, Hegel memutar balikkan tatanan yang sebenarnya. Bukan negara sebagai subyek yang unsur-unsurnya adalah keluarga dan masyarakat luas, melainkan keluarga dan masyarakat luas adalah pengandaian-pengandaian negara. Dengan sarkasme tajam Marx menulis: "Logika ini bukan unuk membuktikan negara, melainkan negara dipakai sebagai bukti logika". Marx mengkritik bahwa masyarakat luas merupakan realitas yang terpisah dari negara. Masyarakat hidup dalam dunia skizofren: Dalam masyarakat luas ia hidup sebagai individu egois terisolasi, sedangkan hakikat sosialnya terpisah daripadanya dijadikan negara yang menghadapinya sebagai kekuatan represif. Manusia harus memecahkan hakikatnya, eksistensi negara sebagai pemerintah selesai tanpa anggota masyarakat, dan eksistensinya dalam masyarakat luas selesai tanpa negara". Marx mengkritik Hegel pada dua hal; (1) Bahwa ia memutar membalikkan subyek dan obyek: Hegel menyatakan negara sebagai subyek dan masyarakat sebagai obyek, padahal kenyataan adalah kebalikannya, (2) Hegel hendak mengatasi egoisme masyarakat melalui negara sebagai penertib, hal ini berarti bahwa kesosialan (anti-egoisme) tidak masuk kembali kedalam masyarakat, melainkan hanya dipaksakan dari luar kepadanya oleh negara; padahal yang perlu adalah mengembalikan kesosialan manusia sendiri.
Kedua, emansipasi atas keterasingan manusia Karl Marx berangkat dari kritik terhadap agama. Gagasan Karl Marx tentang kritik terhadap agama bertolak dari pemikiran Feurbach (1804-1872). Feurbach memandang Hegel sebagai puncak rasionalisme modern, tetapi dalam suasana semacam ini dominasi agama tetap mewamai kehidupan sehingga dunia materi khususnya "manusia" tidak ditempatkan pada martabat semestinya. Feurbach menggariskan filsafatnya dengan corak materialistis, tetapi nama yang lebih disukainya adalah filsafat organisme. Kecenderungan ini timbul karena Feurbach pun tidak setuju dengan paham materialisme kasar yang dikembangkan oleh penganut materialisme mekanis-menurut Marx materialisme Feurbach tetap vulgar karena manusia sehakikat dengan mesin. Pada bagian ini Marx menentang paham Feurbach, karena manusia tidak semata tergantung pada kondisi materi, tetapi pada kondisi sosial, yaitu hidup dalam masyarakat 'social being that it, the live of community". Disini Feurbach telah mengabaikan corak historis serta hubungan sosial manusia. Bagi Marx agama hanyalah pemyataan radikal manusia yang menjadi korban sistem ekonomi yang tidak manusiawi, manusia terasing secara sosial. Kritik agama bagi Marx, adalah sekunder. Yang seharusnya dikritik adalah keterasingan nyata manusia dalam masyarakat modem. "Kritik surga menjadi kritik bumi, kritik agama menjadi kritik hukum, kritik teologi menjadi kritik politik". Tuntutan emansipasi manusia berubah membawa Marx secara konsekuen ke kritik masyarakat
Ketiga, emansipasi dari keterasingan manusia Karl Marx berangkat dari kritik terhadap masyarakat kapitalisme. Terjadinya masyatakat borjuis erat kaitannya dengan kapitalisme. Hakekat masyarakat borjuis adalah uang, "pelacur umum, makcomblangnya orang-orang dan bangsa-bangsa". Uang menjadikan manusia menjadi budak, yang tergantung, yang ditentukan dari luar. la menjadi komoditi. Emansipasi berarti penghapusan masyarakat seperti itu. Oleh karena itu masyakat kapitalis berdasarkan hak milik pribadi atas alat-alat produksi, emansipasi menurut Karl Marx hanya dapat tercapai kalau hak milik pribadi itu dihapus. Marx menggambarkan dehumanisasi ini terjadi dibawah sistem produksi kapitalis dengan sebulan "keterasingan" (Etfremdung). Bahwa emansipasi manusia itu perlu diusahakan dan tercapai apabila manusia dapat mewujudkan diri secara bebas dari heteronomi, secara sosial, bebas dari kepentingan, secara produktif. Hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalistik bersifat eksploitatif.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Hakekat Manusia Menurut Karl Mark

Pendirian Marx tentang hakekat manusia sanagat menentukan jawaban yang diberikannya terhadap masalah, seperti, "Apakah negara itu? Dan "Apakah sejarah itu? Dipapakan oleh Louis O. Kattsoff tentang hakekat manusia dalam penyelesaian materialisme historis, yaitu; (1) hakekat manusia adalah berubah-rubah, manusia selalu berubah secara dialektis dan historis, (2) hakekat manusia adalah tingkah laku, manusia ialah apa yang mereka kerjakan, (3) hakekat manusia adalah menguasai dan merencanakan, manusia mengubah sejarah dengan teknologinya dan ia juga mengubah dirinya sendiri, (4) hakekat manusia ditentukan oleh alat-alat produksi, orang dapat membayangkan betapa pentingnya menguasasi alat produksi bagi penganut Marxisme. Sebab, manusia ialah apa yang mereka kerjakan, dan yang mereka kerjakan ditentukan oleh cara-cara produksi, maka menguasai alat-alat produksi berarti menguasai hakikat manusia.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Hakekat Manusia Menurut Karl Mark

Pendirian Marx tentang hakekat manusia sanagat menentukan jawaban yang diberikannya terhadap masalah, seperti, "Apakah negara itu? Dan "Apakah sejarah itu? Dipapakan oleh Louis O. Kattsoff tentang hakekat manusia dalam penyelesaian materialisme historis, yaitu; (1) hakekat manusia adalah berubah-rubah, manusia selalu berubah secara dialektis dan historis, (2) hakekat manusia adalah tingkah laku, manusia ialah apa yang mereka kerjakan, (3) hakekat manusia adalah menguasai dan merencanakan, manusia mengubah sejarah dengan teknologinya dan ia juga mengubah dirinya sendiri, (4) hakekat manusia ditentukan oleh alat-alat produksi, orang dapat membayangkan betapa pentingnya menguasasi alat produksi bagi penganut Marxisme. Sebab, manusia ialah apa yang mereka kerjakan, dan yang mereka kerjakan ditentukan oleh cara-cara produksi, maka menguasai alat-alat produksi berarti menguasai hakikat manusia.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

KOMUNISME

Menyangkut komunisme, seseorang sangat percaya dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh komunisme di dunia saat ini dan dunia masa depan, Orang pasti masih mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan komunis. Pemerintah Uni Soviet sekarang tidak terawasi oleh karya karya Mark yang menulis dasar dasar pikiran sepem dialektika gaya Hegel dan tentang teori "nilai lebih", Teori teori itu kelihatan kecil pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik pemerintah Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negeri.
Komunisme masa kini menitik beratkan empat ide: (1) Sekelumit kecil orang hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya bergelimang papa sengsara, (2) Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem dimana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta, (3) Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revousi kekerasan, (4) Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide yang keempat berasal dari gagasan Marx mengenai "diktatur proletariat", sementara itu lamanya berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan langkah-Iangkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx, Hal ini nampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenamya, dan penghagaan orang-orang terhadap tulisan ¬tulisannya lebih menyerupai etalase untuk membenarkan sifat "keilmiahan" dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
Sering dituding bahwa teori Marxis dibidang ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu saja banyak dugaan¬dugaan tertentu Marx terbukti meleset Misalnya Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh akan semakin melarat dalam pengalanan sang waktu. Jelaslah bahwa ramalan ini tidak terbukti. Marx juga meramalkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian basar orangnya akan masuk kedalam golongan proletar dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk dalam kelas kapitalis. Ini pun jelas tak terbukti. Marx tampaknya juga percaya, meningkatnya mekanisasi akan mengurangi keuntungan kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah tetapi juga tampak tolol. Tapi lepas apakah teori ekonomi benar atau salah, semua itu tidak ada sangkut pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting filosof bukan terletak pada kebenaran pendapatnya tetapi terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi bahwa Marx punya arti penting dalam perkembangan sejarah masyarakat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

MATERIALISME DIALEKTIKA & MATERIALISME HISTORIS (KARL MARX DALAM LINTASAN SEJARAH)

KARL MARX DALAM LINTASAN SEJARAH
Karl Marx, pelopor utama gagasan “sosialisme ilmiah” dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, ayahnya ahli hukum dan diumur tujuh belas tahun Karl Marx masuk Universitas Bonn, juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jena. Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia jumalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung di Cologne. Tapi pandangan politiknya yang radikal menyeretnya kedalam kesulitan dan memaksanya pindah ke Paris. Disitulah dia mula pertama bertemu dengan Freidrich Engels. Tali persahabatan dan persamaan pandangan politiknya mengikat kedua orang ini selalu dwi tunggal hingga akhir hayatnya. Karl Marx tak bisa lama tinggal di Paris dan segera ditendang dari sana dan pindah ke Brussel. Di kota inilah, tahun 1847, dia pertama kali menerbitkan buah pikirannya yang penting dan besar The Poverty of Philoshophy (Kemiskinan Filsafat). Tahun berikutnya bersama dengan Freidrich Engels mereka menerbitkan Communist Manifesto, buku yang akhimya menjadi bacaan dunia. Pada tahun itu juga Karl Marx kembaJi ke Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir dari sana-sini, akhimya Marx menyeberang selat Canal dan menetap di London hingga akhir hayatnya.
Meskipun hanya sedikit uang dikoceknya berkat pekerjaan jumalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang politik dan ekonomi. (di tahun-tahun itu Marx dan familinya mendapat bantuan dari Freidrich Engels kawan karibnya). Jilid pertama Das Kapital, karya i1miah Marx terpenting terbit tahun 1867. Tatkala Marx meninggal di tahun 1883, kedua jilid sambungannya belum sepenuhnya rampung. Kedua jilid sambunganya itu disusun dan diterbitkan oleh Engels berpegang pada cacatan-catatan dan naskah yang ditinggalkan Marx. Karya tulisan Marx merumuskan dasar teoretis komunisme. Ditilik dari perkembangan luar biasa gerakan ini di abad ke-20. Komunisme mempunyai am penting jangka panjang dalam sejarah. Sejak timbulnya komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari masa kini, terasa sedikit sulit menentukan dengan cermat perspektif masa depannya. Kendati tak seorangpun sanggup memastikan seberapa jauh Komunisme bisa berkembang dan seberapa lama ideologi ini bisa bertahan, yang sudah pasti dia merupakan ideologi kuat dan tangguh serta berakar kuat menghujam ke Bumi, dan sudah bisa dipastikan punya pengaruh besar di dunia untuk paling sedikit beberapa abad mendatang.
Pada saat ini sekitar seabad sesudah kematian Marx jumlah manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme mendekati angka 1,3 Milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih besar dari penganut ideologi manapun sepanjang sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak, melainkan sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk dunia. Ini mengakibatkan kaum komunis dan juga sebagian yang bukan komunis percaya bahwa, di masa depan tidak bisa tidak Marxisme akan merebut kemenangan diseluruh dunia Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. Telah banyak contoh-contoh ideologi yang tampaknya sangat punya pengaruh penting pada jamannya tapi akhimya melayu dan sirna. (Agama yang didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik). Jika kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi konstitusional merupakan arus yang akan menjadi anutan masa depan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Filsafat Pendidikan

FILSAFAT DAN IDEOLOGI PENDIDIKAN

Untuk memahami filsafat pendidikan haruslah merujuk pada filasat secara umum. Filsafat dalam kata arab falsafah, berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, yang berarti philo = cinta, suka (loving), dan sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi secara semantic filsafat adalah cinta kepada pengetahuan/ kebenaran. Sedangkan secara epistemologis filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir (Mustofa, 1999). Sedangkan sasaran filsafat adalah kesemestaan (universalitas).
Ujar Abraham Kaplan sebagaimana yang dikutib Wiliam F.O’neil, untuk memaparkan filosofi seseorang adalah sama dengan mengatakan bagaimana ia menentukan arah bagi dirinya dirinya sendiri di dunia pengalamannya, makna apa yang ia temukan dalam peristiwa-peristiwa, nilai mana yang dianutnya, tolok ukur atau ukuran macam apa yang memandu pilihannya dalam segala hal yang ia lakukan (O’neil: 2001). Filsafat adalah yang berkenaan dengan yang umum dan bukan yang khusus, berkaitan dengan makna dan bukannya fakta. Berfilsafat adalah pencarian yang terus menerus terhadap makna-makna yang luas, yang lebih jernih, lebih bisa berkompromi serta lebih jelas.

Ada tiga ideologi pendidikan yang saat ini yang dalam prakteknya terwujud dalam sistem pendidikan kita sehari-hari:
1. Konservatif
Idoleogi berakar dari keyakinan bahwa realitas sosial adalah semata-mata given, determinan dan pasti, struktur sosial adalah segala-galanya, setiap orang terikat dalam kontrak sosial dengan sekitarnya, orang tidak biosa mempertanyakan apa-apa yang seakan akan telah menjadi kenyataan. Walaupun itu bernama ketimpangan dan kesenjangan sosial, keterbelakangan karena semata-mata sudah given. Dalam praktek pendidikan, seringkali kita temui dalam tradisi kehidupan masyarakat yang masih memegang erat feodalisme.
2. Liberal
Pasang-surut dunia pendidikan kita secara resiprokal adalah potret lain dari perkembangan kehidupan masyarakat kita. Dalam banyak hal pendidikan kita memang sedang dalam kondisi babak belur. Terutama setelah beberapa kebijakan terakhir menyangkut soal kurikulum, institusional maupun problem paradigmatik. Namun tidak sulit menarik benang merah, berkait dengan kaitan kondisi pendidikan dengan kondisi kehidupan sosial secara umum. kehidupan global kelihatannya tak mampu lagi membendung kemenangan ideologi dan paradigma neo-liberalis dan kemenangan globalisasi, terutama menyangkut soal-soal ekonomi.
Pandangan ekonomi dari neoliberalisme, mengandaikan sama dengan pandangan liberalisme klasik. Pandangan yang pada intinya mendasarkan pada dua hukum dasar liberalisme klasik yakni, hukum fundamentalisme pasar dan hukum laissez faire . Fundamentalisme pasar mengandaikan bahwa pergerakan ekonomi semata-mata harus di serahkan pada pasar. Karena pasar memiliki apa yang dinamakan sebagai invisible hand (tangan ghaib) yang akan mampu secara otomatis mengendalikan harga. "bila jumlah penawaran tinggi dan pembelian rendah maka otomatis harga akan turun", begitu juga sebaliknya. Hukum pasar ini juga mengandaikan adanya: kompetisi yang tiada kompromi.
Jadi untuk mampu berkompetisi di era pasar bebas ini ada satu kata yang tidak bisa di tawar dan harus di lalui : kompetisi. Siapa yang lantas mampu berkompetisi, tentu mereka yang memiliki kemampuan modal, ilmu pengetahuan dan kelebihan lainnya. Yang tidak memilikinya, tentu akan menjadi penonton bahkan korban dan obyek permainan semata.
Yang kedua adalah hukum laissez faire, "biarkan sendiri". Larangan, intervensi negara terhadap kecenderungan pasar, karena pasar memiliki hukum sendiri. Pemerintah malah harus menjaga bagaimana pasar dan kompetisi berjalan fair. Kedua hukum ini ternyata secara sadar, telah di adopsi dunia pendidikan. Di dunia pendidikan kita lekat dengan istilah "Sumber Daya Manusia", dan hal ini menjadi sebuah pendekatan pendidikan di negeri kita. Kalimat ini sebenarnya berakar dari salah satu hukum liberalisme klasik diatas yakni: hukum pasar dan kompetisi. Kadangkala banyak diantara para praktisi pendidikan tidak menyadarinya, bahkan dengan tidak mau tahu mengikutinya.
Isinya seperti ini, pendidikan memang diarahkan sebagai upaya mempersiapkan anak didik menjadi "sumber daya manusia (human resources)" yang akan mampu "bersaing" di era global. Dua kata yang nyata-nyata berasal dari nomenklatur teori ekonomi khas kapitalis, yakni liberalisme. Tetapi kini, semuanya telah secara sadar teradopsi bersama masuknya berbagai komoditi khas pasar bebas, baik ilmu pengetahuan maupun produk-produk lain yang sejenis.
3. Kritis
Di atas telah diuraikan posisi pendidikan berkaitan dengan persoalan relasi sosialnya beserta kritik pemikiran kritis radikal terhadap kenetralan pendidikan aliran liberal/positivisme. Pertanyaan kemudian, apa sesungguhnya pendidikan kritis ini?
Pendidikan kritis pada dasarnya merupakan aliran, paham dalam pendidikan untuk pemberdayaan dan pembebasan. Pendidikan haruslah berbentuk suatu usaha yang mengarah pada cita-cita ideal/positif bagi umat manusia. Ia berfungsi sebagai usaha refleksi kritis, terhadap the dominant ideology ke arah transformasi sosial. Tugas utama pendidikan adalah menciptakan ruang agar sikap kritis terhadap sistem dan struktur ketidakadilan, strata gender, kemiskinan, marginalisasi kaum bawah dan penyelewengan HAM, serta melakukan dekonstruksi dan advokasi menuju sistem sosial yang lebih adil.
Lebih idealnya, Paulo Freire mengatakan bahwa pendidikan haruslah berorientasi pada konsepsi dasar memanusiakan kembali manusia yang telah mengalami dehumanisasi karena sistem dan struktur sosial yang menindas (Pedagogi of the Opresed, New York 1986:67). Ia juga melakukan kritik terhadap kapitalisme dan mencita-citakan perubahan sosial dan struktural menuju masyarakat yang adil dan demo-kratis, suatu masyarakat tanpa eksploitasi dan penindasan.
Oleh karena itu, pendidikan dalam mainstream ini adalah media untuk resistensi dan aksi sosial yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian dari proses transformasi sosial. Perangkat pisau analisis yang dipakai dalam memahami kontradiksi sosial adalah perspektif kelas. Analisis kelas ini ini lebih memfokuskan pada relasi struktur sosial, ketimbang hanya memfokuskan pada korban eksploitasi. Dengan demikian, yang menjadi agenda utama pendidikan kritis adalah tidak sekadar menjawab kebutuhan praktis untuk mengubah kondisi golo-ngan miskin, terbelakang, namun juga (meminjam istilah Antonio Gramsci) adalah melakukan counter hegemoni dan counter wacana terhadap ideologi sosial yang telah mengakar dalam keyakinan.
Metode praksis ideologi kritis
Metode praksis yang dipakai dalam persoalan ini bertitik tolak dari model pendidikan di luar kebanyakan sekolah formal yang kini banyak kita saksikan. Kalau pedagogi kita kenal sebagai manajemen mendidik anak, metode yang dipakai pendidikan kritis adalah andragogi yang dikenal sebagai mendidik orang dewasa.
Perbedaan keduanya sangat mencolok. Walaupun pedagogi bukan hanya seni mendidik anak dalam kategori usia, kebanyakan kita me-nyaksikan model ini dipakai oleh sistem sekolah kita. Pengertiannya adalah menempatkan murid sebagai anak-anak yang dianggap masih kosong dari ilmu pengetahuan. Ibarat botol kosong, ia perlu diisi dan setelah penuh, sang murid telah dianggap lulus/selesai.
Konsekuensi metode ini adalah menempatkan peserta didik secara pasif. Murid sepenuhnya menjadi objek dan guru menjadi subjek. Guru mengurui, murid digurui, guru memilihkan apa yang harus dipelajari, murid tunduk pada pilihan tersebut, guru mengevaluasi murid dievaluasi. Kegitan belajar ini me-nempatkan guru sebagai inti terpenting sementara murid menjadi bagian pinggiran (Seri Pendidikan Popular, 1999:24).
Berbalik dari itu, andragogi adalah pendidikan pendekatan orang ”dewasa” yang menempatkan murid sebagi subjek dari sistem pendidikan. Knowles (1970), menggambarkan murid sebagai orang dewasa diasumsikan memiliki kemampuan aktif untuk merencanakan arah, memiliki bahan, menyimpulkan, mampu mengambil manfaat, memikirkan cara terbaik untuk belajar, me-nganalisis dan meyimpulkan, serta mampu mengambil manfaat dari pendidikan. Fungsi guru adalah sebagai ”fasilitator”, bukan menggurui. Oleh karena itu, relasi antara guru dan murid bersifat multicomunication dan seterusnya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

SEJARAH REOG PONOROGO

Setelah sebelumnya mempublikasikan Kota damai Ponorogo sekarang saatnya mempublikasikan keseniannya yang sudah mendunia yakni kesenian Reog. (evilgrin) Sudah tidak asing lagi sepertinya jika kita mendengar reog pastinya ingat ponorogo begitu juga sebaliknya. Kesenian asli indonesia ini sempat diangkat oleh Limbad dalam Duel Mahakarya Magician Dunia yang diadakan dalam menyambut ulang tahun RCTI ke-21 kemarin.
Sejarah dari kesenian Reog ini bermula pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan Majapahit pada abad ke-15 dimana pada masa itu kerajaan Majapahit dibawah kekuasaan Bhre Kertabhumi yang merupakan raja terakhir kerajaan Majapahit. Ki Ageng Kutu murka terhadap perilaku rajanya yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit tak lama lagi akan berakhir. Ia pun pergi meninggalkan kerajaan dan mendirikan sebuah perguruan Seni Bela Diri dengan harapan dapat memunculkan bibit-bibit yang dapat memegang kekuasaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukan yang dimilinya tidak mampu menandingi pasukan Majapahit maka pesan Politis Ki Ageng Kutu pun disampaikan melalui pertunjukan Reog. Pagelaran Reog dimanfaatkan Ki Ageng Kutu untuk membangun perlawanan masyarakat terhadap kerajaan.

Dalam pertunjukan kesenian Reog ini ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang biasa disebut “Singo Barong”, raja hutan yang menjadi simbol Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok. topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singobarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya. Dan akhirnya Reog Ki Ageng Kutu menyebabkan Kertabumi menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan ‘kerasukan’ saat mementaskan tariannya
Berikut karakter-karakter dalam Kesenian Reog Ponorogo
Topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai “Singo Barong“, raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

SEJARAH INSURI PONOROGO


Organisasi kemahasiswaan merupakan usaha kultural yang kepengurusan dan perkembangannya dilakukan langsung oleh partisipan anggota KM INSURI. Aktifitas kemahasiswaan berkaitan erat dengan kesadaran berorganisasi. Konsepsi dan AD-ART KM INSURI, lebih dulu berproses yang mengiringi kemahasiswaan KM INSURI hingga saat ini. Terlepas aktifitas akademis (formal), mahasiswa menyadari kegiatan pendidikan tinggi yang ada tentu harus dipastikan merupakan proses terbaik yang mungkin didapat seorang alumni pendidikan. Kegiatan pendidikan bukanlah beban. Proses pendidikan seharusnya memperkaya pemahaman, inspiratif, dan membangun karakter. Pendidikan dapat berarti sebuah usaha untuk perkembangan yang selalu lebih baik. Dalam perubahan yang terjadi, mahasiswa menjadi bagian perkembangan dengan tetap berpegang pada nilai. Dan aktifitas pendidikan menjadi benar-benar eksis kehadirannya, melalui transformasi kehidupan ke arah yang lebih baik.
Dalam AD ART KM INSURI, Konsepsi, dan berbagai referensi kita mengetahui sifat-sifat yang biasa mengikuti mahasiswa. Berbagai sifat dalam keutuhan dalam sebuah kerakter. Dalam kerangka tersebut, penting untuk ditekankan tak ada bagian atau satu mahasiswa pun dengan peran tak penting. Optimalisasi sekumpulan mahasiswa yang ada dilingkungan kampus harus diusahakan dengan pertimbangan sebijak-bijaknya. Tentunya demi potensi yang mungkin terhasilkan. Penyelenggaraan proses pendidikan, kontribusi, dan alumni pendidikannya. Himpunan dengan disiplin ilmu spesifik yang berbeda-beda sama penting mengingat perbedaan kecakapan akan saling mengisi demi solusi yang bermanfaat. Dalam lingkungan kampus, dengan nilai yang sama, dalam sebuah wadah, bernama : KM INSURI.
Sudah menjadi stigma umum jika mahasiswa didaulat sebagai calon penerus dan pemimpin bangsa. Pada bahu mereka, rakyat mengelu-elukan perubahan dan perbaikan agar negeri ini keluar dari jurang nestapa.
Akan tetapi, fenomena yang menggejala selama ini tampak mencampakkan konstelasi keamanan hanya sebagai agent of change. Saat ini, dunia kampus tengah dikepung para intelektual yang cuek terhadap nasib bangsa. Terjebak di balik rerimbunan hutan yang di dalamnya terhampar gegap gempita kehidupan hedonistik. Menceburkan diri ke dalam pesona retorika pragmatisme. Pada akhirnya, rasa kepedulian terhadap sesama sirna tergerus oleh pisau absurditas.
Umumnya, mahasiswa hanya disuapi dengan ilmu pengetahuan praktis. Implikasi yang terasa adalah semakin kuatnya hegemoni tatanan status quo yang ada. Pengkultusan apa yang dipelajari menjadi momok yang lambat laun kian mengkristal. Pendidikan yang mengklaim otoritas kebenaran seperti ini hanya akan menjadi sarana pembodohan.
Keterlibatan kaum intelektual juga menjadi sebentuk sumbangannya bagi masyarakat. Dengannya mereka secara tak langsung mengajarkan masyarakat bahwa ekses-ekses destruktif, seperti ketimpangan yang bertentangan dengan nilai-nilai umum yang dianut masyarakat, harus ditentang. Dunia akademis nan intelektual secara semantik harus mempunyai konotasi yang sama, yaitu sebagai sebuah ruang yang tertuang dalam nilai-nilai kehidupan teraplikatif.
Persoalan-persoalan yang terjadi pada gambaran di atas inilah yang akhirnya membawa kepada problem, timbullah persoalan bagaimana seharusnya idialnya mahasiswa itu. Atas dasar asumsi itulah kami bermaksud mengagendakan program kerja kegiatan BEM KM- INSURI PEREODE 2009- 2010, adapun deskripsi selengkapnya telah dijelaskan dalam proposal ini.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer