Pages

SEJARAH INSURI PONOROGO


Organisasi kemahasiswaan merupakan usaha kultural yang kepengurusan dan perkembangannya dilakukan langsung oleh partisipan anggota KM INSURI. Aktifitas kemahasiswaan berkaitan erat dengan kesadaran berorganisasi. Konsepsi dan AD-ART KM INSURI, lebih dulu berproses yang mengiringi kemahasiswaan KM INSURI hingga saat ini. Terlepas aktifitas akademis (formal), mahasiswa menyadari kegiatan pendidikan tinggi yang ada tentu harus dipastikan merupakan proses terbaik yang mungkin didapat seorang alumni pendidikan. Kegiatan pendidikan bukanlah beban. Proses pendidikan seharusnya memperkaya pemahaman, inspiratif, dan membangun karakter. Pendidikan dapat berarti sebuah usaha untuk perkembangan yang selalu lebih baik. Dalam perubahan yang terjadi, mahasiswa menjadi bagian perkembangan dengan tetap berpegang pada nilai. Dan aktifitas pendidikan menjadi benar-benar eksis kehadirannya, melalui transformasi kehidupan ke arah yang lebih baik.
Dalam AD ART KM INSURI, Konsepsi, dan berbagai referensi kita mengetahui sifat-sifat yang biasa mengikuti mahasiswa. Berbagai sifat dalam keutuhan dalam sebuah kerakter. Dalam kerangka tersebut, penting untuk ditekankan tak ada bagian atau satu mahasiswa pun dengan peran tak penting. Optimalisasi sekumpulan mahasiswa yang ada dilingkungan kampus harus diusahakan dengan pertimbangan sebijak-bijaknya. Tentunya demi potensi yang mungkin terhasilkan. Penyelenggaraan proses pendidikan, kontribusi, dan alumni pendidikannya. Himpunan dengan disiplin ilmu spesifik yang berbeda-beda sama penting mengingat perbedaan kecakapan akan saling mengisi demi solusi yang bermanfaat. Dalam lingkungan kampus, dengan nilai yang sama, dalam sebuah wadah, bernama : KM INSURI.
Sudah menjadi stigma umum jika mahasiswa didaulat sebagai calon penerus dan pemimpin bangsa. Pada bahu mereka, rakyat mengelu-elukan perubahan dan perbaikan agar negeri ini keluar dari jurang nestapa.
Akan tetapi, fenomena yang menggejala selama ini tampak mencampakkan konstelasi keamanan hanya sebagai agent of change. Saat ini, dunia kampus tengah dikepung para intelektual yang cuek terhadap nasib bangsa. Terjebak di balik rerimbunan hutan yang di dalamnya terhampar gegap gempita kehidupan hedonistik. Menceburkan diri ke dalam pesona retorika pragmatisme. Pada akhirnya, rasa kepedulian terhadap sesama sirna tergerus oleh pisau absurditas.
Umumnya, mahasiswa hanya disuapi dengan ilmu pengetahuan praktis. Implikasi yang terasa adalah semakin kuatnya hegemoni tatanan status quo yang ada. Pengkultusan apa yang dipelajari menjadi momok yang lambat laun kian mengkristal. Pendidikan yang mengklaim otoritas kebenaran seperti ini hanya akan menjadi sarana pembodohan.
Keterlibatan kaum intelektual juga menjadi sebentuk sumbangannya bagi masyarakat. Dengannya mereka secara tak langsung mengajarkan masyarakat bahwa ekses-ekses destruktif, seperti ketimpangan yang bertentangan dengan nilai-nilai umum yang dianut masyarakat, harus ditentang. Dunia akademis nan intelektual secara semantik harus mempunyai konotasi yang sama, yaitu sebagai sebuah ruang yang tertuang dalam nilai-nilai kehidupan teraplikatif.
Persoalan-persoalan yang terjadi pada gambaran di atas inilah yang akhirnya membawa kepada problem, timbullah persoalan bagaimana seharusnya idialnya mahasiswa itu. Atas dasar asumsi itulah kami bermaksud mengagendakan program kerja kegiatan BEM KM- INSURI PEREODE 2009- 2010, adapun deskripsi selengkapnya telah dijelaskan dalam proposal ini.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer